Sabtu, 17 November 2012

Kapan Nasib TKI Akan Berakhir

Kasus yang menimpa TKI yang bekerja di luar negeri, sepertinya tidak habis-habis bahan ceritanya, TKI adalah salah satu asset bangsa yang keberadaannya sangat di perlukan oleh bangsa, walaupun tidak sedikit orang selalu memandang sebelah mata terhadap TKI. Ketika kasus pemerkosaan yang menimpa TKI oleh oknum polisi Malaysia, tentu kita miris mendengarnya, sudah demikian parahkan, penghormatan dan saling menghargai sesama bangsa serumpun.
Ada semacam “sikap meremahkan, atau selalu memandang sebelah mata” terhadap pekerja kita yang ada di luar negeri. Bahkan kalau sedikit bercerita penulis pernah ngobrol dengan seorang yang pernah bekerja di luar negeri. Bagaimana perilaku mereka yang selalu memandang curiga terhadap pendatang, padahal jelas-jelas mereka bekerja, ujung ujungnya karena takut berlebihan sampai memanggil polisi untuk melakukan oprasi.
Demikian buruknya ini tentu menjadi permasalahan sendiri, bahkan mereka yang seharusnya mendapatkan perlindungan yang layak, masih jauh dari harapan, masih ingat dengan kasus TKI on Sale, iklan yang mungkin kita tidak tahu motivasinya. Tetapi jelas mereka selalu menganggap rendah terhadap bangsa tetangga sediri.
Sudah seharusnya pemerintah, membenahi masalah perekonomian dalam negeri, tidak adanya lapangan pekerjaan di dalam negeri, menjadikan mereka mau menjadi TKI di luar negeri.
Bahkan kasus merendahkan para pahlawan devisa ini, bukan hanya di lakukan oleh orang luar, orang kita sendiripun kadang selalu memanfaatkan ketidak tahuan orang-orang yang bekerja di luar negeri. Mungkin kasus yang ada di lapangan tidak akan cukup untuk menulis pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
Walaupun gelombang TKI yang bekerja di luar negeri tidak seperti tahun 90 an, tetapi dengan masih sulitnya mencari lahan pekerjaan di dalam negeri menjadikan mereka nekad, mengadu nasib di luar. Dari tahun ketahun upaya-upaya perbaikan dan perlindungan pekerja ini, terus diupayakan tetapi, kasus yang menimpa TKI ini tidak pernah habis-habis.
Adanya godaan mendapatkan dollar di luar negeri, menjadikan mereka mau saja, bekerja di bayar di bawah standar, pengetahuan yang kurang, akan menjadi makanan empuk bagi oknum agen penyalur tenaga kerja yang nakal.

0 komentar:

Posting Komentar