Sabtu, 10 November 2012

Mengenal Kain Tradisional Songket Palembang

Mengenal Kain Tradisional Songket Palembang ---Kain Songket merupakakan salah satu item yang membuat kita akan selalu terkenang saat melakukan travel ke Palembang selain Sungai Musi dan Jembatan Amperanya. Kain Songket Palembang sudah menjadi pakaian dasar untuk beberapa acara khas daerah seperti resepsi perkawinan dan acara lainnya.Dilihat dari sisi harga, Kain Songket Palembang memang terlihat sangat mahal jika dibandingkan dengan kain sejenis di nusantara. namun hal ini akan menjadi wajar mengingat proses pembuatannya memang memakan waktu dan ketelatenan yang lebih. Khususnya pada pembentukan corak atau motif yang menjadi ciri khas Kain Songket Palembang dengan benang emasnya.

Saat ini. Kain Songket palembang memiliki ratusan motif dengan berbagai jenis harga tergantung kerumitan proses pembuatannya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan sudah mematenkan hingga 74 motif songket dari ratusan jenis songket yang ada.

Semakin kesini, Kain Songket Palembang tidak hanya digunakan sebagai bahan pakaian untuk dikenakan pada momen-momen tertentu saja. Tapi juga sudah merambah ke pernak-pernik merchandise untuk dijadikan oleh-oleh khas Palembang, seperti dompet, tempat kacamata, ataupun dompet koin.

Ciri khas utama dari Kain Songket Palembang bisa kita lihat dari perpaduan warna emas dan merah memang banyak ditemukan dalam berbagai jenis motif songket. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh budaya China dan India.

Dilihat dari sisi harga yang ditawarkan untuk bahan Kain Songket Palembang bisa kita dapatkan dengan harga mulai Rp 800 ribu hingga Rp 30an juta. Harga ini tergantung motif dan lamanya proses pembuatan. Harga tertinggi Kain Songket Palembang bisa disebabkan karena kain Songket tersebut memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi ataupun sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk sempatkan memiliki Kain Songket Palembang saat kita melakukan travel ke Palembang selain menikmati sungai musi dan jembatan amperanya.

0 komentar:

Posting Komentar