Ya, memaafkan memang tak mudah. Sekali pun orang yang meminta
maaf itu adalah orang yang kita cintai. Memang, awalnya mungkin tak
gampang. Namun, perlu diingat bahwa dalam suatu hubungan, baik dalam
pernikahan maupun pertemanan, berlaku hukum take and give.Menurut
penelitian, seni memaafkan ini baik untuk menjaga langgengnya kehidupan
berumahtangga, pertumbuhan jiwa putra-putri Anda, dan diri Anda
sendiri. Yuk, simak beberapa kiat berikut.
1. Jangan memendam kekesalan.
Anda tidak akan tahu bagaimana sebenarnya pendapat dan keinginan orang
lain bila Anda tidak membicarakannya. Memendam suatu masalah dapat
meyakiti diri orang lain, dalam hal ini suami dan juga diri Anda
sendiri. Pasalnya, kita tak bisa ‘membaca’ pikiran pasangan
masing-masing.
Sementara bagi diri sendiri, bukan hanya bisa menimbulkan penyakit
fisik, melainkan juga penyakit kejiwaan seperti stres berkepanjangan.
Semakin dini Anda membicarakan suatu masalah, semakin baik dampaknya
bagi hubungan Anda berdua.
2. Akuilah kesalahan.
Persoalan tidak akan selesai bila Anda saling menyalahkan, atau bahkan
melimpahkan kesalahan pada orang lain. Anda harus belajar berjiwa besar,
dengan mau mengakui kesalahan Anda. Bila Anda bersedia menjauhkan rasa
gengsi dan mendengarkan pasangan yang merasa tersakiti, semuanya akan
lebih baik.
Tak harus menyetujui segala tuntutan pasangan, cukup dengan
mendengarkan keluh kesahnya dan bersama-sama mencari jalan keluar
masalah tersebut.
3. Pikirkanlah kelangsungan hubungan Anda.
Membina hubungan yang harmonis, terutama mahligai perkawinan, perlu
terus dipupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menciptakan hubungan
yang harmonis merupakan ‘pertanda’, betapa berartinya Anda bagi pasangan
Anda, dan sebaliknya. Perpisahan bukanlah solusi terbaik dari masalah
dalam rumah-tangga. Ingat dampaknya bagi pertumbuhan jiwa putra-putri
Anda.
Selain itu, sebaiknya jangan hanya melihat pasangan dari segi
kesalahan yang diperbuatnya saja, tapi cobalah mengingat kebaikannya
juga. Bagaimana dia bisa membuat Anda tertawa atau merasa ‘aman’ bila di
dekatnya. Anda juga perlu ‘mengembalikan’ memori Anda mengenai betapa
dia dahulu membuat Anda jatuh cinta setengah mati.
4. Mintalah pendapat atau bantuan pihak ketiga.
Kecenderungan yang nyaris terjadi pada semua pasangan adalah menghindar
dari masalah. Bila masalah semakin pelik, karena Anda berdua sama-sama
ngotot, Anda bisa mencari bantuan pada pihak ‘netral’ yang tentunya
sudah sama-sama Anda kenal dan Anda percayai.
Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan rumah-tangga,
Anda bisa meminta bantuan orang yang lebih berpengalaman atau teman
terdekat. Namun, bila sudah merembet pada kelangsungan perkawinan, Anda
bisa menghubungi konselor perkawinan.
Dok. NOVA
Sumber
Selasa, 20 November 2012
Tak Mudah Memaafkan
Selasa, November 20, 2012
No comments
0 komentar:
Posting Komentar