Kamis, 25 Oktober 2012

Jokowi Ingin Pelayanan Kelurahan Seperti Bank


TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Joko Widodo, hari ini, Kamis, 25 Oktober 2012, mengumpulkan lurah dan camat se-DKI Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi--sapaan Joko Widodo--mengevaluasi sistem pelayanan di tingkat kelurahan dan kecamatan. Menurut Jokowi, pelayanan terhadap masyarakat di kantor-kantor itu masih kurang.

Beberapa hari terakhir ia memang rajin menggelar inspeksi mendadak di sejumlah kantor kelurahan dan kecamatan. Dalam kunjungannya itu, dia tidak pernah bertemu dengan lurah atau camat. Padahal, dia datang pada jam kerja. "Jangan takut yang saya kunjungi tidak bisa tidur. Tidur saja yang nyenyak," kata Jokowi, yang disambut tawa peserta di Balai Agung, Balai Kota Jakarta.

Jokowi mengatakan, dari hasil inspeksi itu dia berkesimpulan pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan masih belum terbuka untuk masyarakat. Dia juga mengkritik sistem loket yang masih dipakai oleh seluruh instansi pemerintah daerah Jakarta. "Dua ratus tahun pakai cara begini ya pasti ketinggalan terus," katanya. "Saya ingin semuanya terbuka seperti di bank. Kalau memang pukul 07.30 harus masuk, ya karyawan sudah siap melayani."

Gubernur Jakarta yang baru dilantik itu juga menekankan bahwa pembenahan pelayanan ini harus dimulai dari sekarang. Dia ingin ruang tunggu di instansi-instansi itu dibenahi agar masyarakat yang mengurus segala keperluan merasa nyaman. "Mereka harus dijadikan raja," ujar dia.

Saat inspeksi mendadak itu, Jokowi juga pernah mencoba berperan sebagai masyarakat. Dia menanyakan bagaimana caranya membuat kartu tanda penduduk di kelurahan atau kecamatan setempat. Namun, ternyata kursi tunggu yang tersedia hanya satu hingga dua kursi.

Selain itu, dia juga ingin pegawai yang berada di jajaran depan ramah kepada masyarakat. "Kalau masyarakat datang, beri ucapan ''selamat pagi''. Syukur-syukur kalau ada yang cantik, kan bisa taruh di tempat pelayanan paling depan," katanya.

Dengan itu semua, Jokowi menekankan harus ada perubahan pola pelayanan masyarakat. Dia yakin, dengan sumber daya manusia di Jakarta yang bagus, hal itu dapat terpenuhi. Ketika diminta kesanggupannya, rapat yang dihadiri wali kota, camat, dan lurah itu pun menyanggupinya. "Kalau kata ''sanggup" sekeras itu, saya kan tinggal tunggu tanggal mainnya," kata Jokowi.

0 komentar:

Posting Komentar